Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Senin, 15 November 2010

NASEHAT-NASEHAT ROSUL S.A.W UNTUK IMAM ALI Ra


Berikut adalah kutipan dari berbagai sumber mengenai wasiat-wasiat dari Nabi Muhammad SAW, untuk Ali bin Abi Thalib ra. wasiat itu juga untuk kita semua bila mengaku sebagai umat Nabi SAW dan pecinta Ahlul Bait, Wasiat ini ini bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq dari ayahnya Imam Muhammad Al-Baqir, dari ayahnya Imam Ali Zainal Abdidin, dari ayahnya Imam Husein, dari ayahnya Ali bin Abi Thalib (ra).

Dalam wasiatnya kepada Imam Ali bin Abi Thalib (ra) Rasulullah saw bersabda:
“Wahai Ali, aku wasiatkan padamu suatu wasiat, maka jagalah wasiatku ini. Kamu akan selalu berada dalam kebaikan selama kamu menjaga wasiatku ini.”

“Wahai Ali, barangsiapa yang menahan amarahnya padahal ia mampu menunaikannya, Allah akan menjamin baginya keamanan dan keimanan sehingga dengannya ia mendapat kenikmatan pada hari kiamat.”

“Wahai Ali, barangsiapa yang belum memperbaiki wasiatnya saat menjelang kematiannya, ia memiliki kekurangan dalam kehormatan dirinya (marwah) dan ia tak layak mendapat syafa’at.”

“Wahai Ali, perjuangan yang paling utama adalah orang yang tidak berduka karena kezaliman seseorang.”

“Wahai Ali, barangsiapa yang lisannya ditakuti oleh manusia, maka ia adalah penghuni neraka.”

“Wahai Ali, manusia yang paling buruk adalah orang yang dimuliakan oleh manusia karena takut pada keburukannya.”

“Wahai Ali, manusia yang paling buruk adalah orang yang menjual akhiratnya dengan dunianya. Lebih buruk lagi dari itu orang yang menjual akhiratnya dengan dunia orang lain.”

“Wahai Ali, barangsiapa yang tidak menerima alasan orang yang ingin melepaskan diri (dari dosa, pidana; ini penjelasan dlm kitab Al-Bihar), benar atau dusta, maka ia tidak akan mendapat syafaatku.”

“Wahai Ali, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla lebih mencintai dusta untuk kemaslahatan dan lebih membenci kejujuran dalam kerusakan.”

“Wahai Ali, barangsiapa yang meninggalkan khomer karena selain Allah, maka Allah akan memberinya minuman khomer yang murni (Ar-Rahiqil makhtum, lihat QS 83: 25).
Kemudian Imam Ali (ra) bertanya: Karena selain Allah?? Rasulullah Saw menjawab: “Ya, untuk menjaga dirinya, Allah bersyukur padanya atas hal itu.”

“Wahai Ali, peminum khomer seperti penyembah berhala. Wahai Ali, orang yang minum khomer, Allah azza wa jalla tidak menerima shalatnya selama empat puluh hari. Dan jika ia mati maka matinya mati kafir”

“Wahai Ali, setiap yang memabukkan hukumnya haram, dan setiap yang memabukkan dalam kapasitas yang banyak maka seteguk pun darinya hukumnya haram.”

“Wahai Ali, semua dosa terjadinya di dalam rumah, dan kuncinya adalah minuman khomer.”

“Wahai Ali, akan datang pada peminum khomer suatu saat ia tidak mengenal Tuhannya azza wa jalla.

“Wahai Ali, memindahkan gunung-gunung yang tak bergerak lebih mudah ketimbang memindahkan kekuasaan yang saatnya berakhir, tidak kurang dari beberapa hari.”

“Wahai Ali, orang yang tidak bermanfaat agama dan dunianya, maka tidak ada kebaikan bagimu dalam majlis-majlisnya. Dan barangsiapa yang tidak menjaga hakmu, maka kamu tidak wajib menjaga haknya dan kehormatannya.”
(Biharul Anwar 77: 46-47)

Ali bin Abi Thalib berkata : “Bahwa Rasulullah berwasiat kepadaku dengan sabda beliau :

“Ya Ali! Aku berwasiat kepadamu dengan sesuatu wasiat, maka jagalah dia baik-baik, kerana selama engkau memelihara wasiat ini nescaya engkau akan tetap berada dalam kebaikan.

“Ya Ali! Bagi orang mukmin itu ada tiga tanda :Melakukan solat, berpuasa dan berzakat. Dan bagi orang munafik ada pula tiga tandanya : Pura-pura sayang bila berhadapan, mengumpat di belakang dan gembira bila orang lain mendapat musibah.”

“Bagi orang zalim ada tiga cirinya : Menggagahi orang bawahannya dengan kekerasan, orang diatasnya dengan kedurhakaan dan melahirkan kezalimannya secara terang-terangan”.

“Bagi orang riya’ ada tiga tandanya : rajin bila di depan orang ramai, malas bila bersendirian dan ingin dipuji untuk semua perkara”

“Bagi orang munafik ada tiga tandanya : Bohong bila berkata, mengingkari bila berjanji dan khianat apabila dipercaya”.

“Ya Ali, bagi orang pemalas ada tiga tanda : menunda-nundakan waktu, mensia-siakan kesempatan dan melalaikannya sampai berdosa.”

“Dan tidak patut orang berakal menonjolkan dirinya kecuali tiga perkara : berusaha untuk penghidupan atau mencari hiburan dalam sesuatu perkara yang tidak terlarang atau mengenangkan hari akhirat”.

“Ya Ali! Diantara bukti orang yang percaya kepada Allah ialah tidak mencari kerendahan seseorang dengan kemurkaan Allah, tidak menyanjung seseorang atas nikmat yang diterima, dan tidak mencela sesorang bila tidak mendapat nikmat Allah. Ingatlah bahwa rizki tidak dapat diraih oleh orang yang sangat tamak mendapatkannya, dan tidak pula dapat dielak oleh orang yang tidak menyukainya. Allah telah menjadikan nikmat karunia dan kelapangan itu dalam yakin dan ridho dengan pemberian Allah dan Ia menjadikan kesusahan dan kedukaan itu dalam murka terhadap rezeki yang telah ditentukan oleh Allah

“Ya Ali! Tidak ada kefakiran yang lebih hebat daripada kebodohan, tidak ada harta yang lebih berharga daripada akal, tiada kesepian yang lebih sunyi daripada ujub (Kagum kepada diri sendiri), tiada kekuatan yang lebih kuat daripada musyawarah, tiada iman keyakinan, tiada wara’ yang lebih baik daripada menahan diri, keindahan seindah budi pekerti dan tidak ada ibadah yang melebihi tafakkur.

“Ya Ali! Segala sesuatu itu ada penyakitnya. Penyakit bicara adalah bohong, penyakit ilmu lupa, penyakit ibadah adalah riya’, penyakit budi pekerti adalah memuji, penyakit berani adalah agresif, penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut pemberian, penyakit cantik adalah sombong, penyakit bangsawan adalah bangga, penyakit malu adalah lemah, penyakit mulia adalah menonjolkan diri, penyakit kaya adalah bakhil, penyakit royal (mewah) adalah berlebih-lebihan dan penyakit agama adalah hawa nafsu”.

“Ya Ali! Apabila engkau disanjung orang, bacalah kalimat ini : Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik daripada apa yang mereka katakan. Ampunilah dosaku apa yang mereka tidak ketahui, dan janganlah aku disiksa tentang apa-apa yang mereka katakan.

“Ya Ali! Apabila engkau puasa sampai petang, maka ucapkanlah dikala engkau berbuka : “Untuk-Mu lah aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu lah aku berbuka.” Nescaya dituliskan bagimu pahala orang puasa pada hari itu dengan tidak kurang sedikit pun daripada pahala mereka Ketahuilah, bahwa bagi setiap orang yang berpuasa itu ada doa yang diperkenankan. Maka jika ia pada permulaan suapannya waktu makan mengucapkan : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, wahai Tuhan Yang Maha Luas pengampunan-Nya, ampunilah aku.” nescaya diampuni dosanya. Ketahuilah bahwa puasa itu adalah perisai yang akan menangkis bahaya api neraka.

“Ya Ali! perbanyakkanlah membaca surah Yaasin kerana didalamnya terdapat sepuluh macam barokah. Tiada orang yang membacanya waktu lapar (puasa) kecuali kenyang, tiada yang haus kecuali lepas hausnya, tiada yang bertelanjang kecuali peroleh pakaian, tiada yang sakit melainkan sembuh, tiada yang takut kecuali aman, tiada yang dipenjarakan melainkan lepas, tiada yang bujang melainkan kawin, tiada musafir melainkan matanya terang dalam perjalanan, tiada orang yang hilang barangnya melainkan menemukannya, tidak dibacakan keatas orang yang hampir tiba ajalnya melainkan diringankan baginya. Barangsiapa membacanya ketika subuh nescaya ia akan aman sampai petang dan barangsiapa yang membacanya di waktu petang nescaya ia akan aman sehingga ke pagi.

“Ya Ali! Bacalah surah ad-Dukhan pada malam Jumaat nescaya Allah memberi keampunan kepadaMu.

“Ya Ali! bacalah surah Hasyr nescaya engkau akan berkumpul pada hari kiamat dalam keadaan aman dari sesuatu.

“Ya Ali! bacalah surah al-Mulk dan as-sajdah nescaya engkau diselamatkan Tuhan dari marabahaya hari kiamat.

“Ya Ali! bacalah surah al-Mulk waktu tidur nescaya engkau selamat dari azab kubur dan dari pertanyaan malikat munkar dan nakir.

“Ya Ali bacalah surah al-Ikhlas dalam keadaan berwudhu’ nescaya engkau akan diseru pada hari kiamat : Hai pemuji Tuhan, bangkitlah, maka kemudian masuklah ke dalam syurga.

“Ya Ali! bacalah surah al-baqarah kerana membacanya itu membawa berokah. Dan tidak mau membacanya itu membawa penyesalan.

“Ya Ali! jangan terlalu lama duduk di bawah cahaya matahari kerana itu akan menimbulkan penyakit lama datang kembali, merusakkan pakaian dan mengubah warna muka.

“Ya Ali! Engkau akan aman dari bahaya kebakaran jika engkau mengucapkan : subhana rabbi lailaha illa anta a’laika tawakkaltu wa anta rabbul ‘arsyil ‘azim.

“Ya Ali! Engkau aman dari was-was syaitan bila engkau baca :
ﻮﺇﺫﺍ ﻗﺮﺃﺖ ﺍﻠﻗﺮﺁﻥ ﺟﻌﻠﻨﺍ ﺑﻴﻨﻚ ﻭﺑﻴﻥ ﺍﻠﻨﻴﻥ ﻻ ﻴﺆﻤﻨﻭﻥ.. (surah al-Isra’ : 45-46)

“Ya Ali! apabila engkau berdiri di depan cermin maka ucapkanlah : Ya Allah sebagaimana Engkau telah mengindahkan kejadianku maka indahkanlah pula budi pekertiku dan berikanlah aku rezeki.

“Ya Ali! apabila engkau keluar dari rumah untuk sesuatu hajat keperluan maka bacalah ayat kursi nescaya hajat engkau insyaAllah sampai.

“Ya Ali lakukanlah solat ditengah malam sebentar walaupun sesingkat kadar waktu memerah susu kambing dan berdoalah kepada Allah di waktu sahur.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini