Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Senin, 15 November 2010

Kisah-kisah Shahih dalam Al-Qur’an dan Sunnah

Berikut ini merupakan Ebook tentang “Kisah-kisah Shahih Seputar para Nabi dan Rasul” sebanyak 2 Jilid (Jilid 1 dan Jilid 2) serta “Kisah-kisah Shahih dalam Al-Qur’an dan Sunnah” (Versi Lengkap) – Karya DR. ‘Umar Sulaiman al-Asyqor [Guru Besar Universitas Islam Yordania - Amman], bagi teman teman yang memerlukan Ebook ini silahkan klik download dibawah ini :
PENGANTAR PENULIS
Oleh : DR. ‘Umar Sulaiman al-Asyqor
[Guru Besar Universitas Islam Yordania]
Segala puji bagi Allah yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Yang menundukkan makhluk dengan kemuliaan dan hukum-
Nya. Yang melunakkan hati hamba-hamba-Nya, dan menyinari
mata hati mereka dengan nur-nur hidayah yang dikandung oleh
kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya. Shalawat dan salam kepada
makhluk-Nya yang paling mulia dan penutup Rasul-Rasul-Nya,
Muhammad, yang membimbing manusia kepada Tuhan mereka,
dan yang menundukkan hati mereka dengan jalan-jalan hidayah
yang dia bawa kepada mereka, dan kepada keluarganya, para
sahabatnya beserta orang-orang yang mengambil petunjuknya
dan mengikuti sunnahnya sampai hari Kiamat. Amma ba’du.
Buku ini memaparkan mayoritas kisah-kisah dari hadis Nabi.
Keutamaan kisah-kisah dari hadis nabawi berada di bawah
kisah-kisah dari Al-Qur’an. Jika Al-Qur’an adalah kalamullah,
maka mayoritas kisah-kisah hadis adalah wahyu dari Allah.
Oleh karena itu, keduanya berasal dari satu sumber dan satu
sasaran. Target-target dari kisah-kisah dalam hadis adalah
target-target di dalam kisah Al-Qur’an. Sama-sama
menyuguhkan bekal untuk para dai dan orang-orang shalih,
bekal rohani yang dikandung oleh kisah dan menyirami ruh, hati
dan akal orang-orang yang beriman. Kisah Al-Qur’an dan hadis
mengalir dalam diri manusia secara lembut dan murni. Kata kata
dan peristiwa-peristiwanya membawa segudang nasihat
dan faedah untuk mengarahkan kepada jalan yang lurus dan
melecut seorang mukmin untuk menjauhi dosa-dosa dan
kerusakan-kerusakan.
Buku ini – seperti diisyaratkan oleh judulnya – membatasi diri
pada hadis-hadis yang bersanad shahih dari Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Aku tidak menyimpang dari dasar
ini kecuali pada sedikit kisah yang mauquf kepada sahabat di
mana sanadnya dari mereka adalah shahih; ada kemungkinan
bahwa mereka mendengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
Salam, dan mungkin pula mereka mengetahui dari selainnya.
Batasan buku ini hanya pada hadis-hadis shahih, tidak
mengangkat hadis-hadis saqim (sakit), dhaif (lemah), batil dan
palsu. Karena, menisbatkan hadis yang tidak bersanad shahih
kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah dusta atas
nama Rasulullah. Dan dusta atas nama Allah dan Rasul-Nya
termasuk kejahatan besar. Tidak boleh menyepelekan dalam
menisbatkan hadis-hadis kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa Salam, terlebih jika hadis-hadis itu adalah kisah, karena
kisah adalah berita-berita dan kejadian-kejadian ghaib.
Kita beriman kepada ghaib yang benar. Beriman kepada sesuatu
yang ghaib tanpa berdasar kepada Allah dan tidak pula dari
Rasul-Nya dalam urusan-urusan yang tidak diketahui kecuali
melalui wahyu, itu merupakan penyimpangan dari jalan lurus dan
kesesatan dalam pemikiran. Lebih dari itu, kisah-kisah
dusta yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam bisa jadi di dalam lipatan-lipatannya tersimpan akidahakidah,
akhlak-akhlak dan nilai-nilai batil yang menyusup ke
dalam diri manusia dengan mudah tanpa kesulitan.
Kisah-kisah seperti ini adalah sampan yang mengasyikkan bagi
orang-orang yang ingin menyesatkan kaum muslimin. Oleh
karena itu, para ulama banyak memperingatkan akan bahaya
kisah-kisah palsu, sebagaimana mereka juga telah
memperingatkan dari tukang-tukang cerita yang tidak mengerti
hadis shahih dan hadis lemah. Bahkan mereka menulis beberapa
buku untuk memberi peringatan. Hal ini karena betapa
berbahayanya, orang-orang yang menyulap agama menjadi
dongeng-dongeng fiksi. Termasuk dalam bidang ini adalah apa
yang dilakukan oleh sebagian penulis masa kini, ketika mereka
merusak sirah nabawiyah (perjalanan kehidupan Rasul
Shallallahu ‘alaihi wa Salam) dengan pemaparan berdasar pada
metode dongeng khayalan. Dengan itu mereka telah banyak
merusak agama kaum muslimin.
Aku menunjukkan tempat hadis di dalam buku-buku sunnah;
lebih-lebih jika hadis itu termaktub dalam Shahihain atau salah
satu dari keduanya. Akan tetapi, aku tidak merinci secara detail
takhrij hadis-hadis dan jalan periwayatan lafazhnya. Aku hanya
menyebutkan kisah-kisah terkomplit. Jika di dalam riwayat lain
terkandung ilmu-ilmu dan faedah-faedah yang tidak terdapat di
riwayat yang aku sebutkan, niscaya aku akan menyebutkan
semuanya.
Dalam urusan takhrij hadis, aku berpijak pada takhrij sebagian
ahli ilmu yang ilmunya terpercaya dalam bidang ini.
Aku tidak menyebutkan berita-berita tentang orang-orang
terdahulu yang bukan kisah. Banyak sekali berita-berita di
dalam hadis Rabbani yang berbicara tentang penciptaan langit
dan bumi, penciptaan Malaikat, jin dan manusia, tentang para
Rasul, orang-orang baik dan orang-orang jahat, akan tetapi
tidak dalam bentuk kisah. Oleh karena itu, aku tidak
memaparkannya lantaran tidak termasuk di dalam bingkai yang
aku letakkan untuk buku ini.
Pembaca akan melihat bahwa aku menulis buku ini dengan satu
metode dalam seluruh hadisnya. Setiap hadis diberi
mukaddimah sebagai pengantar untuk masuk ke dalam kisah.
Lalu aku memaparkan nash hadis, diikuti dengan sumbersumber
rujukan dari hadis-hadis yang kuambil. Aku pun
menerangkan dan menjelaskan kosakata yang sulit. Aku juga
menjelaskan hadis secara memadai dan menutup semua hadis
dengan pelajaran-pelajaran dan faedah-faedah yang terpetik.
Pembaca akan melihat bahwa aku tidak membiarkan pikiran
melayang jauh dari nash hadis hingga pembaca mengkhayalkan
peristiwa-peristiwa seperti yang diinginkannya dan menambah
alur cerita baru melebihi kandung hadis, dengan alasan bahwa
kita membuat riwayat atau cerita bersambung dari hadis, di
mana pada kisah tersebut terdapat alur kisah yang runtut dan
daya tarik lainnya.
Metode yang dianut oleh banyak penulis masa kini adalah salah
besar. Mayoritas kisah hadis adalah wahyu Ilahi, tidak ada
peluang untuk memberikan tambahan. Di samping itu, ia
menceritakan realita seperti kejadian aslinya, bukan ucapan
bikinan dan penambahan seperti yang dilakukan oleh para
penulis yang membuatnya berubah menjadi ucapan bikinan.
Seharusnya yang dilakukan oleh penulis adalah menarik benang
merah dari nash dengan sebisa mungkin, berpijak pada metode
yang diletakkan oleh para ulama dalam upaya menarik faedah-
faedah, pelajaran-pelajaran dan hukum-hukum dari nash.
Mungkin pembaca mengkritik penulis karena dia tidak
memasukkan kisah-kisah dari hadis dalam jumlah besar, yang
angkanya bisa melebihi kandungan buku ini yaitu kisah-kisah
yang terjadi dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan
para sahabatnya. Yang benar adalah bahwa kisah model begini
tidak termasuk dalam kisah-kisah yang menjadi target
buruanku, karena yang aku maksudkan dengan kisah-kisah dari
hadis adalah kisah-kisah yang diambil dari hadis-hadis Rasul
qauliyah (perkataan Rasulullah). Yaitu, kisah tentang umat-umat
terdahulu yang beliau sampaikan. Semoga aku bisa menulis
kisah-kisah dari hadis Nabi model lain di buku lain pula.
Di dalam buku ini, pembaca yang budiman akan mendapati
kisah-kisah para Nabi dan Rasul dalam jumlah yang tidak
sedikit. Walaupun Al-Qur’anul Karim telah memaparkan kisahkisah
mereka dengan kaum mereka secara luas dan terperinci,
namun aku juga menyebutkannya. Sebagian dari kisah yang ada
tidak tercantum di dalam Al-Qur’an secara mutlak, seperti kisah
Yusya’ dan kisah Nabi yang membakar penghunian semut, dan
sebagian lagi tertulis di dalam Al-Qur’an. Hadis-hadis digunakan
sebagai penjelas, penerang dan pemerinci tentang apa yang ada
di dalam Al-Qur’an, seperti kisah tentang Musa dengan Khidir
yang tercantum di dalam surat Al-Kahfi.
Karena sebagian kisah-kisah Nabi yang disebutkan di dalam
hadis-hadis yang aku paparkan juga dipaparkan di dalam
Taurat, maka aku pun menyebutkan apa yang disinggung
tentangnya di dalam Taurat, tapi bukan bermaksud mengambil
ilmu darinya. Al-Qur’an dan hadis adalah lebih dari cukup. Ini
demi meluruskan penyelewengan dan perubahan yang menimpa
kisah-kisah Nabi di dalam Taurat. Dan barangsiapa melihat
berita-berita dan ajaran-ajaran Taurat dengan metode yang aku
ikuti ini, maka dia akan menemukan bahwa salah satu target
kisah-kisah di hadis Nabi adalah meluruskan penyimpangan dan
perubahan yang terjadi di dalam Taurat.
Sungguh telah salah orang-orang yang merujuk kepada Taurat
untuk mengambil ilmu darinya, lalu mereka mensejajarkannya
dengan ilmu yang dituangkan oleh Al-Qur’an dan hadis. Kita harus
mencuci buku-buku kita dari Israliyat yang ditulis oleh
beberapa ahli ilmu terdahulu. Kita tidak memerlukan ilmu Bani
Israil. Agama kita telah sempurna, tidak memerlukan syariat
nenek moyang. Dan yang menjadi kewajiban kita adalah
menjadikan Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasul kita sebagai hakim,
pelurus dan pengoreksi terhadap apa yang ada di dalam buku
buku Yahudi dan Nashrani. Al-Qur’an telah jelas
mengungkapkan hal ini dalam firman-Nya,
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini menjelaskan kepada Bani Israil
sebagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih
tentangnya.” (QS. An-Naml: 76)
Aku berharap karya yang aku persembahkan buku ini bisa
bermanfaat bagi hamba-hamba Allah. Bisa menutupi kebutuhan
kepustakaan Islam, sehingga tidak perlu lagi menoleh pada
kisah-kisah palsu dan dusta yang dijadikan pijakan oleh
sebagian orang dan dijelaskan oleh sebagian ahli ilmu. Aku
memohon kepada Allah agar memberiku niat yang ikhlas di
dalamnya, memberiku pahala karenanya dengan kemurahan,
kedermawanan dan rahmat-Nya, dan memberi taufik kepada
para pembaca agar mereka memberikan doa yang baik untuk
penulis. Alhamdulillahi Rabbil Alamin.
DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar
Fakultas Syari’ah Universitas Yordania -
Amman
1. Kisah-kisah Shahih Seputar para Nabi dan Rasul Jilid 1

DAFTAR ISI
- Pengantar Penulis
- Kisah Pertama: Pengingkaran Adam dan Kealpaannya
- Kisah Kedua: Kisah Kematian Nabiyullah Adam
‘Alayhi Salam
- Kisah Ketiga: Nabiyullah Shalih ‘Alayhi Salam.
- Kisah Keempat: Kisah Hajar dan Ismail
- Kisah Kelima: Kisah Ibrahim dan Sarah dengan Raja
yang Lalim
- Kisah Keenam: Kisah Nabiyullah Luth ‘Alayhi Salam
- Kisah Ketujuh: Bantahan Adam Kepada Musa
- Kisah Kedelapan: Musa dengan Khidhir
- Kisah Kesembilan: Kisah Batu yang Membawa Lari
Baju Musa
download: KISAH NABI1
2. Kisah-kisah Shahih Seputar para Nabi dan Rasul Jilid 2

DAFTAR ISI
- Kisah Kesepuluh: Musa dan Malaikat Maut
- Kisah Kesebelas: Kisah Wanita Tua Bani Israil
- Kisah Kedua Belas: Kisah Samiri Pembuat Anak Sapi
- Kisah Ketiga Belas: Tertahannya Matahari Bagi
Nabiyullah Yusya’
- Kisah Keempat Belas: Kisah Nabiyullah Yunus ‘Alayhi
Salam
- Kisah Kelima Belas: Wafat Nabiyullah Dawud ‘Alayhi
Salam
- Kisah Keenam Belas: Nabiyullah Sulaiman Diberi
Setengah Bayi
- Kisah Ketujuh Belas: Kisah Dua Orang Ibu yang Anak
Salah Seorang dari Keduanya Dicuri Serigala.
- Kisah Kedelapan Belas: Nabiyullah Ayyub Imam
Orang-Orang yang Sabar
- Kisah Kesembilan Belas: Nabi yang Membakar Desa
Semut
- Kisah Kedua Puluh: Nabi yang Takjub kepada
Kaumnya
- Kisah Kedua Puluh Satu: Isa Mendustakan Kedua
Matanya dan Membenarkan Pencuri
download: KISAH NABI2
3. Kisah-kisah Shahih dalam Al-Quran dan Sunnah (Versi Lengkap)

DAFTAR ISI
- Pengantar Penulis
- Mukaddimah: Definisi Kisah dan Keterangan Tentang
Pentingnya Kisah Secara Umum dan Kisah-Kisah Al-
Qur’an dan Hadis Secara Khusus
- Mukaddimah
Bagian Pertama
Kisah-Kisah Para Nabi dan Rasul
- Kisah Pertama: Pengingkaran Adam dan Kealpaannya
- Kisah Kedua: Kisah Kematian Nabiyullah Adam
‘Alayhi Salam
- Kisah Ketiga: Nabiyullah Shalih ‘Alayhi Salam.
- Kisah Keempat: Kisah Hajar dan Ismail
- Kisah Kelima: Kisah Ibrahim dan Sarah dengan Raja
yang Lalim
- Kisah Keenam: Kisah Nabiyullah Luth ‘Alayhi Salam
- Kisah Ketujuh: Bantahan Adam Kepada Musa
- Kisah Kedelapan: Musa dengan Khidhir
- Kisah Kesembilan: Kisah Batu yang Membawa Lari
Baju Musa
- Kisah Kesepuluh: Musa dan Malaikat Maut
- Kisah Kesebelas: Kisah Wanita Tua Bani Israil
- Kisah Kedua Belas: Kisah Samiri Pembuat Anak Sapi
- Kisah Ketiga Belas: Tertahannya Matahari Bagi
Nabiyullah Yusya’
- Kisah Keempat Belas: Kisah Nabiyullah Yunus ‘Alayhi
Salam
- Kisah Kelima Belas: Wafat Nabiyullah Dawud ‘Alayhi
Salam
- Kisah Keenam Belas: Nabiyullah Sulaiman Diberi
Setengah Bayi
- Kisah Ketujuh Belas: Kisah Dua Orang Ibu yang Anak
Salah Seorang dari Keduanya Dicuri Serigala.
- Kisah Kedelapan Belas: Nabiyullah Ayyub Imam
Orang-Orang yang Sabar
- Kisah Kesembilan Belas: Nabi yang Membakar Desa
Semut
- Kisah Kedua Puluh: Nabi yang Takjub kepada
Kaumnya
- Kisah Kedua Puluh Satu: Isa Mendustakan Kedua
Matanya dan Membenarkan Pencuri
Bagian Kedua
Kisah-Kisah yang Menunjukkan Keajaiban Kodrat Allah
- Kisah Kedua Puluh Dua: Suami Istri yang Kelaparan
Lalu Allah Memberikan Rizki yang Mereka Makan
- Kisah Kedua Puluh Tiga: Orang-Orang di mana Allah
Menghidupkan Orang Mati untuk Mereka
- Kisah Kedua Puluh Empat: Kera yang Membuang
Separuh Uang ke Laut
- Kisah Kedua Puluh Lima: Kisah Sapi yang Berbicara
kepada Penunggangnya dan Serigala yang Berbicara
kepada Penggembala
- Kisah Kedua Puluh Enam: Kisah Bocah dalam
Gendongan yang Berbicara Memohon kepada Allah
Agar Tidak Menjadikannya Seperti Orang yang
Sombong
Bagian Ketiga
Kisah-Kisah yang Menunjukkan Keutamaan Amal
- Kisah Kedua Puluh Tujuh: Tiga Orang yang Terjebak
di dalam Gua
- Kisah Kedua Puluh Delapan: Kisah Awan yang
Diperintahkan untuk Menyiram Kebun Seorang Laki-
Laki
- Kisah Kedua Puluh Sembilan: Kisah Orang yang
Dicintai oleh Allah Karena Kecintaannya kepada
Saudaranya
- Kisah Ketiga Puluh: Kisah Orang yang Memberi
Minum Anjing yang Kehausan, Lalu Allah
Mengampuninya
- Kisah Ketiga Puluh Satu: Orang yang Memerintahkan
Anak-Anaknya Agar Membakarnya Setelah Dia Mati
- Kisah Ketiga Puluh Dua: Orang yang Dimaafkan Oleh
Allah Karena Dia Memaafkan Hamba-Hamba Allah
- Kisah Ketiga Puluh Tiga: Orang yang Masuk Surga
karena Menyingkirkan Sesuatu yang Mengganggu dari
Jalan Kaum Muslimin
- Kisah Ketiga Puluh Empat: Pembunuh Seratus Nyawa
- Kisah Ketiga Puluh Lima: Orang yang Kehilangan
Untanya di Tanah yang Sunyi
Bagian Keempat
Kisah-Kisah Teladan Iman yang Luhur
- Kisah Ketiga Puluh Enam: Orang yang Berhutang
Seribu Dinar
- Kisah Ketiga Puluh Tujuh: Orang yang Bersedekah
Salah Alamat
- Kisah Ketiga Puluh Delapan: Gentong Emas
- Kisah Ketiga Puluh Sembilan: Juraij Al-Abid
- Kisah Keempat Puluh: Asiyah Ratu Mesir
- Kisah Keempat Puluh Satu: Seorang Alim yang
Bertaktik Agar Selamat
- Kisah Keempat Puluh Dua: Wanita Penyisir Putri
Fir’aun
- Kisah Keempat Puluh Tiga: Raja yang Berlari dari
Tahtanya
- Kisah Keempat Puluh Empat: Ashabul Ukhdud
- Kisah Keempat Puluh Lima: Orang Berpenyakit
Lepra, Berkepala Botak, dan Orang Buta yang Diuji
oleh Allah
- Kisah Keempat Puluh Enam: Wanita yang Menasihati
Seorang Alim
Bagian Kelima
Kisah Keteladanan yang Buruk
- Kisah Keempat Puluh Tujuh: Orang yang
Membanggakan Nenek Moyangnya yang Kafir
- Kisah Keempat Puluh Delapan: Orang Sombong yang
Dibenamkan oleh Allah
- Kisah Keempat Puluh Sembilan: Orang yang
Bersumpah Mendahului Allah
- Kisah Kelima Puluh: Wanita yang Masuk Neraka
Karena Seekor Kucing
- Kisah Kelima Puluh Satu: Orang yang Melakukan Dosa
Besar Karena Minum Khamr
- Kisah Kelima Puluh Dua: Orang-Orang yang Masuk
Desa dengan Merangkak di atas Pantat Mereka
- Kisah Kelima Puluh Tiga: Kisah Jibril Menyumpalkan
Tanah ke Mulut Fir’aun
- Kisah Kelima Puluh Empat: Wanita yang Memakai
Sepasang Kaki dari Kayu
- Kisah Kelima Puluh Lima: Utusan ‘Ad
- Kisah Kelima Puluh Enam: Rahbaniyah pada Orang-
Orang Nashrani
- Kisah Kelima Puluh Tujuh: Qasamah Pertama pada
Masa Jahiliyah
download: KISAH-KISAH SHAHIH DALAM AL-QUR’AN & SUNNAH
Semoga bermanfaat…^_^

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini